(1) Ingatlah
perkataan-perkataanku, anakku, dan jangan lupa akan apa yang kuperintahkan
kepadamu.
|
(2) Turutilah
nasihat-nasihatku supaya engkau hidup bahagia. Ikutilah ajaran-ajaranku
baik-baik seperti engkau menjaga biji matamu sendiri.
|
(3) Ingatlah selalu akan
ajaran-ajaranku itu, dan simpanlah di dalam hati sanubarimu.
|
(4) Anggaplah hikmat
sebagai saudaramu dan pengetahuan sebagai sahabat karibmu.
|
(5) Hikmat akan menjauhkan
engkau dari perempuan nakal, dari wanita yang memikat dengan kata-kata yang
manis.
|
(6) Suatu hari aku
memandang dari jendela rumahku.
|
(7) Lalu kulihat banyak
pemuda yang masih hijau; tetapi khusus kuperhatikan seorang yang bodoh di
antaranya.
|
(8) Pada petang hari
ketika sudah mulai gelap, pemuda itu berjalan-jalan dekat tikungan di jalan
yang menuju tempat tinggal seorang wanita.
|
(9) (di gabung 7:8)
|
(10) Wanita itu wanita
yang tidak betah tinggal di rumahnya. Sebentar-sebentar ia berada di tepi
jalan, kemudian di lapangan, atau berdiri menunggu di persimpangan. Tingkah
lakunya berani dan tidak kenal malu. Kulihat ia keluar dengan berpakaian
seperti pelacur, dan menemui pemuda itu dengan rencana yang licik.
|
(11) (di gabung 7:10)
|
(12) (di gabung 7:10)
|
(13) Ia merangkul pemuda
itu dan menciumnya. Tanpa malu-malu berkatalah ia,
|
(14) "Hari ini aku
harus membayar kaulku, dan untuk itu aku sudah mempersembahkan kurban.
|
(15) Itu sebabnya aku
keluar untuk mencari engkau, supaya engkau makan di rumahku. Sekarang aku
menemukan engkau!
|
(16) Tempat tidurku telah
kututupi dengan seperei beraneka warna dari Mesir,
|
(17) dan sudah kuharumkan
dengan wangi-wangian mur, cendana dan kayu manis.
|
(18) Sekarang, mari kita
bercumbu-cumbuan dan menikmati asmara sepanjang malam.
|
(19) Suamiku tidak ada di
rumah, ia sedang mengadakan perjalanan jauh.
|
(20) Ia membawa banyak
uang, dan tak akan pulang dalam dua minggu."
|
(21) Demikianlah wanita
itu merayu pemuda itu dengan bujukan-bujukan yang memikat sehingga tergodalah
ia.
|
(22) Tanpa pikir ia
mengikuti wanita itu seperti sapi digiring ke pejagalan dan seperti orang
tahanan yang dibawa untuk menerima hukuman yang disediakan bagi orang bodoh;
|
(23) sebentar lagi anak
panah akan menembus hatinya. Seperti burung yang terbang menuju jerat,
demikianlah pemuda itu tidak menyadari bahwa nyawanya terancam.
|
(24) Sebab itu, anak-anak,
dengarkanlah aku. Perhatikanlah nasihat-nasihatku.
|
(25) Jangan biarkan wanita
seperti itu memikat hatimu; jangan pergi mencari dia,
|
(26) sebab ia sudah
menghancurkan kehidupan banyak laki-laki. Tidak terhitung banyaknya yang
binasa karena dia.
|
(27) Pergi ke rumahnya
berarti mengambil jalan pendek ke arah kematian.
|
Minggu, 10 November 2013
PERIBAHASA TERBAIK PART7
Posted by Unknown on Minggu, November 10, 2013 with No comments
Categories: PERIBAHASA TERBAIK PART 7
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Gambar bergerak
Kumpulan wallpaper animasi bergerak
Peribahasa Part 15
PERIBAHASA PART17
PERIBAHASA PART 21
Peribahasa part 11
Peribahasa part 12
Peribahasa part 13
Peribahasa part 14
PERIBAHASA PART 16
PERIBAHASA PART 18
PERIBAHASA PART 19
PERIBAHASA PART 20
PERIBAHASA PART 22
PERIBAHASA PART 23
PERIBAHASA PART 24
PERIBAHASA PART 25
PERIBAHASA PART 26
PERIBAHASA PART 27
PERIBAHASA PART 28
PERIBAHASA PART 29
PERIBAHASA PART 30
PERIBAHASA PART 31
PERIBAHASA TERBAIK PART 1
PERIBAHASA TERBAIK PART 10
PERIBAHASA TERBAIK PART 2
PERIBAHASA TERBAIK PART 3
PERIBAHASA TERBAIK PART 4
PERIBAHASA TERBAIK PART 5
PERIBAHASA TERBAIK PART 6
PERIBAHASA TERBAIK PART 7
PERIBAHASA TERBAIK PART 8
PERIBAHASA TERBAIK PART 9
0 comments:
Posting Komentar