RSS
Facebook
Twitter

Minggu, 17 November 2013

wallpaper salib bergerak











Sabtu, 16 November 2013

PERIBAHASA PART17

(1) Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman, dari pada makanan daging serumah disertai dengan perbantahan.
(2) Budak yang berakal budi akan berkuasa atas anak yang membuat malu, dan akan mendapat bagian warisan bersama-sama dengan saudara-saudara anak itu.
(3) Kui adalah untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.
(4) Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat, seorang pendusta memberi telinga kepada lidah yang mencelakakan.
(5) Siapa mengolok-olok orang miskin menghina Penciptanya; siapa gembira karena suatu kecelakaan tidak akan luput dari hukuman.
(6) Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.
(7) Orang bebal tidak layak mengucapkan kata-kata yang bagus, apalagi orang mulia mengucapkan kata-kata dusta.
(8) Hadiah suapan adalah seperti mestika di mata yang memberinya, ke mana juga ia memalingkan muka, ia beruntung.
(9) Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangki perkara, menceraikan sahabat yang karib.
(10) Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.
(11) Orang durhaka hanya mencari kejahatan, tetapi terhadap dia akan disuruh utusan yang kejam.
(12) Lebih baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan anak, dari pada dengan orang bebal dengan kebodohannya.
(13) Siapa membalas kebaikan dengan kejahatan, kejahatan tidak akan menghindar dari rumahnya.
(14) Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum perbantahan mulai.
(15) Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN.
(16) Apakah gunanya uang di tangan orang bebal untuk membeli hikmat, sedang ia tidak berakal budi?
(17) Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
(18) Orang yang tidak berakal budi ialah dia yang membuat persetujuan, yang menjadi penanggung bagi sesamanya.
(19) Siapa suka bertengkar, suka juga kepada pelanggaran, siapa memewahkan pintunya mencari kehancuran.
(20) Orang yang serong hatinya tidak akan mendapat bahagia, orang yang memutar-mutar lidahnya akan jatuh ke dalam celaka.
(21) Siapa mendapat anak yang bebal, mendapat duka, dan ayah orang bodoh tidak akan bersukacita.
(22) Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
(23) Orang fasik menerima hadiah suapan dari pundi-pundi untuk membelokkan jalan hukum.
(24) Pandangan orang berpengertian tertuju pada hikmat, tetapi mata orang bebal melayang sampai ke ujung bumi.
(25) Anak yang bebal menyakiti hati ayahnya, dan memedihkan hati ibunya.
(26) Mengenakan denda orang benar adalah salah, memukul orang muliapun tidak patut.
(27) Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.
(28) Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya.

PERIBAHASA PART 16

(1) Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN.
(2) Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.
(3) Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.
(4) TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka.
(5) Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman.
(6) Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan.
(7) Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia.
(8) Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan.
(9) Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.
(10) Keputusan dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili mulutnya tidak berbuat salah.
(11) Timbangan dan neraca yang betul adalah kepunyaan TUHAN, segala batu timbangan di dalam pundi-pundi adalah buatan-Nya.
(12) Melakukan kefasikan adalah kekejian bagi raja, karena takhta menjadi kokoh oleh kebenaran.
(13) Bibir yang benar dikenan raja, dan orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya.
(14) Kegeraman raja adalah bentara maut, tetapi orang bijak memadamkannya.
(15) Wajah raja yang bercahaya memberi hidup dan kebaikannya seperti awan hujan musim semi.
(16) Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak.
(17) Menjauhi kejahatan itulah jalan orang jujur; siapa menjaga jalannya, memelihara nyawanya.
(18) Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.
(19) Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati dari pada membagi rampasan dengan orang congkak.
(20) Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.
(21) Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan.
(22) Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya.
(23) Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.
(24) Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.
(25) Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
(26) Rasa lapar bekerja untuk seorang pekerja, karena mulutnya memaksa dia.
(27) Orang yang tidak berguna menggali lobang kejahatan, dan pada bibirnya seolah-olah ada api yang menghanguskan.
(28) Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib.
(29) Orang yang menggunakan kekerasan menyesatkan sesamanya, dan membawa dia di jalan yang tidak baik.
(30) Siapa memejamkan matanya, merencanakan tipu muslihat; siapa mengatupkan bibirnya, sudah melakukan kejahatan.
(31) Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran.
(32) Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
(33) Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN.

Peribahasa Part 15

(1) Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.
(2) Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan.
(3) Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.
(4) Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.
(5) Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak.
(6) Di rumah orang benar ada banyak harta benda, tetapi penghasilan orang fasik membawa kerusakan.
(7) Bibir orang bijak menaburkan pengetahuan, tetapi hati orang bebal tidak jujur.
(8) Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
(9) Jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi siapa mengejar kebenaran, dikasihi-Nya.
(10) Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati.
(11) Dunia orang mati dan kebinasaan terbuka di hadapan TUHAN, lebih-lebih hati anak manusia!
(12) Si pencemooh tidak suka ditegur orang; ia tidak mau pergi kepada orang bijak.
(13) Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.
(14) Hati orang berpengertian mencari pengetahuan, tetapi mulut orang bebal sibuk dengan kebodohan.
(15) Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta.
(16) Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan.
(17) Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian.
(18) Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.
(19) Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata.
(20) Anak yang bijak menggembirakan ayahnya, tetapi orang yang bebal menghina ibunya.
(21) Kebodohan adalah kesukaan bagi yang tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai berjalan lurus.
(22) Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak.
(23) Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya!
(24) Jalan kehidupan orang berakal budi menuju ke atas, supaya ia menjauhi dunia orang mati di bawah.
(25) Rumah orang congkak dirombak TUHAN, tetapi batas tanah seorang janda dijadikan-Nya tetap.
(26) Rancangan orang jahat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi perkataan yang ramah itu suci.
(27) Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup.
(28) Hati orang benar menimbang-nimbang jawabannya, tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal yang jahat.
(29) TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya.
(30) Mata yang bersinar-sinar menyukakan hati, dan kabar yang baik menyegarkan tulang.
(31) Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak.
(32) Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.
(33) Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.

Peribahasa part 14

(1) Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri.
(2) Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia.
(3) Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya.
(4) Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah hasil.
(5) Saksi yang setia tidak berbohong, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan, adalah saksi dusta.
(6) Si pencemooh mencari hikmat, tetapi sia-sia, sedangkan bagi orang berpengertian, pengetahuan mudah diperoleh.
(7) Jauhilah orang bebal, karena pengetahuan tidak kaudapati dari bibirnya.
(8) Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya.
(9) Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan.
(10) Hati mengenal kepedihannya sendiri, dan orang lain tidak dapat turut merasakan kesenangannya.
(11) Rumah orang fasik akan musnah, tetapi kemah orang jujur akan mekar.
(12) Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
(13) Di dalam tertawapun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan.
(14) Orang yang murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya, dan orang yang baik dengan apa yang ada padanya.
(15) Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.
(16) Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman.
(17) Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.
(18) Orang yang tak berpengalaman mendapat kebodohan, tetapi orang yang bijak bermahkotakan pengetahuan.
(19) Orang jahat tunduk di dekat orang baik, orang fasik di depan pintu gerbang orang benar.
(20) Juga oleh temannya orang miskin itu dibenci, tetapi sahabat orang kaya itu banyak.
(21) Siapa menghina sesamanya berbuat dosa, tetapi berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita.
(22) Tidak sesatkah orang yang merencanakan kejahatan? Tetapi yang merencanakan hal yang baik memperoleh kasih dan setia.
(23) Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja.
(24) Mahkota orang bijak adalah kepintarannya; tajuk orang bebal adalah kebodohannya.
(25) Saksi yang setia menyelamatkan hidup, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan adalah pengkhianat.
(26) Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.
(27) Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut.
(28) Dalam besarnya jumlah rakyat terletak kemegahan raja, tetapi tanpa rakyat runtuhlah pemerintah.
(29) Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.
(30) Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.
(31) Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.
(32) Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya.
(33) Hikmat tinggal di dalam hati orang yang berpengertian, tetapi tidak dikenal di dalam hati orang bebal.
(34) Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa.
(35) Raja berkenan kepada hamba yang berakal budi, tetapi kemarahannya menimpa orang yang membuat malu.

Peribahasa part 13

(1) Anak yang bijak mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang pencemooh tidak mendengarkan hardikan.
(2) Dari buah mulutnya seseorang akan makan yang baik, tetapi nafsu seorang pengkhianat ialah melakukan kelaliman.
(3) Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.
(4) Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.
(5) Orang benar benci kepada dusta, tetapi orang fasik memalukan dan memburukkan diri.
(6) Kebenaran menjaga orang yang saleh jalannya, tetapi kefasikan mencelakakan orang berdosa.
(7) Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak.
(8) Kekayaan adalah tebusan nyawa seseorang, tetapi orang miskin tidak akan mendengar ancaman.
(9) Terang orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam.
(10) Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat.
(11) Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.
(12) Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.
(13) Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.
(14) Ajaran orang bijak adalah sumber kehidupan, sehingga orang terhindar dari jerat-jerat maut.
(15) Akal budi yang baik mendatangkan karunia, tetapi jalan pengkhianat-pengkh mencelakakan mereka.
(16) Orang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tetapi orang bebal membeberkan kebodohan.
(17) Utusan orang fasik menjerumuskan orang ke dalam celaka, tetapi duta yang setia mendatangkan kesembuhan.
(18) Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.
(19) Keinginan yang terlaksana menyenangkan hati, menghindari kejahatan adalah kekejian bagi orang bebal.
(20) Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.
(21) Orang berdosa dikejar oleh malapetaka, tetapi Ia membalas orang benar dengan kebahagiaan.
(22) Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.
(23) Huma orang miskin menghasilkan banyak makanan, tetapi ada yang lenyap karena tidak ada keadilan.
(24) Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.
(25) Orang benar makan sekenyang-kenyangnya, tetapi perut orang fasik menderita kekurangan.

Peribahasa part 12

(1) Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.
(2) Orang baik dikenan TUHAN, tetapi si penipu dihukum-Nya.
(3) Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang.
(4) Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.
(5) Rancangan orang benar adalah adil, tujuan orang fasik memperdaya.
(6) Perkataan orang fasik menghadang darah, tetapi mulut orang jujur menyelamatkan orang.
(7) Orang fasik dijatuhkan sehingga mereka tidak ada lagi, tetapi rumah orang benar berdiri tetap.
(8) Setiap orang dipuji seimbang dengan akal budinya, tetapi orang yang serong hatinya, akan dihina.
(9) Lebih baik menjadi orang kecil, tetapi bekerja untuk diri sendiri, dari pada berlagak orang besar, tetapi kekurangan makan.
(10) Orang benar memperhatikan hidup hewannya, tetapi belas kasihan orang fasik itu kejam.
(11) Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi.
(12) Orang fasik mengingini jala orang jahat, tetapi akar orang benar mendatangkan hasil.
(13) Orang jahat terjerat oleh pelanggaran bibirnya, tetapi orang benar dapat keluar dari kesukaran.
(14) Setiap orang dikenyangkan dengan kebaikan oleh karena buah perkataan, dan orang mendapat balasan dari pada yang dikerjakan tangannya.
(15) Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.
(16) Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh.
(17) Siapa mengatakan kebenaran, menyatakan apa yang adil, tetapi saksi dusta menyatakan tipu daya.
(18) Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan.
(19) Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata.
(20) Tipu daya ada di dalam hati orang yang merencanakan kejahatan, tetapi orang yang menasihatkan kesejahteraan mendapat sukacita.
(21) Orang benar tidak akan ditimpa oleh bencana apapun, tetapi orang fasik akan senantiasa celaka.
(22) Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya.
(23) Orang yang bijak menyembunyikan pengetahuannya, tetapi hati orang bebal menyeru-nyerukan kebodohan.
(24) Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa.
(25) Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.
(26) Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
(27) Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.
(28) Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut.

Peribahasa part 11

(1) Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat.
(2) Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.
(3) Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.
(4) Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.
(5) Jalan orang saleh diratakan oleh kebenarannya, tetapi orang fasik jatuh karena kefasikannya.
(6) Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa nafsunya.
(7) Pengharapan orang fasik gagal pada kematiannya, dan harapan orang jahat menjadi sia-sia.
(8) Orang benar diselamatkan dari kesukaran, lalu orang fasik menggantikannya.
(9) Dengan mulutnya orang fasik membinasakan sesama manusia, tetapi orang benar diselamatkan oleh pengetahuan.
(10) Bila orang benar mujur, beria-rialah kota, dan bila orang fasik binasa, gemuruhlah sorak-sorai.
(11) Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.
(12) Siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai, berdiam diri.
(13) Siapa mengumpat, membuka rahasia, tetapi siapa yang setia, menutupi perkara.
(14) Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada.
(15) Sangat malanglah orang yang menanggung orang lain, tetapi siapa membenci pertanggungan, amanlah ia.
(16) Perempuan yang baik hati beroleh hormat; sedangkan seorang penindas beroleh kekayaan.
(17) Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri.
(18) Orang fasik membuat laba yang sia-sia, tetapi siapa menabur kebenaran, mendapat pahala yang tetap.
(19) Siapa berpegang pada kebenaran yang sejati, menuju hidup, tetapi siapa mengejar kejahatan, menuju kematian.
(20) Orang yang serong hatinya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang tak bercela, jalannya dikenan-Nya.
(21) Sungguh, orang jahat tidak akan luput dari hukuman, tetapi keturunan orang benar akan diselamatkan.
(22) Seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila.
(23) Keinginan orang benar mendatangkan bahagia semata-mata, harapan orang fasik mendatangkan murka.
(24) Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.
(25) Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.
(26) Siapa menahan gandum, ia dikutuki orang, tetapi berkat turun di atas kepala orang yang menjual gandum.
(27) Siapa mengejar kebaikan, berusaha untuk dikenan orang, tetapi siapa mengejar kejahatan akan ditimpa kejahatan.
(28) Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda.
(29) Siapa yang mengacaukan rumah tangganya akan menangkap angin; orang bodoh akan menjadi budak orang bijak.
(30) Hasil orang benar adalah pohon kehidupan, dan siapa bijak, mengambil hati orang.
(31) Kalau orang benar menerima balasan di atas bumi, lebih-lebih orang fasik dan orang berdosa!

Minggu, 10 November 2013

(1) Inilah petuah-petuah Salomo: Anak yang bijaksana adalah kebanggaan ayahnya; anak yang bodoh menyusahkan hati ibunya.
(2) Kekayaan yang didapat dengan curang tidak memberi keuntungan; sebaliknya, kejujuran akan menyelamatkan.
(3) TUHAN tak akan membiarkan orang baik kelaparan; tetapi Ia menghalang-halangi orang jahat supaya orang itu tidak memperoleh yang diinginkannya.
(4) Orang malas akan jatuh miskin; orang yang rajin akan menjadi kaya.
(5) Orang bijaksana mengumpulkan panen pada musimnya, tapi orang yang tidur saja pada musim panen, mendatangkan malu pada dirinya.
(6) Orang baik akan mendapat berkat. Kekejaman tersembunyi di balik kata-kata orang jahat.
(7) Kenangan akan orang baik merupakan berkat, tetapi orang jahat segera dilupakan.
(8) Orang yang pandai, suka menerima nasihat; orang yang bicaranya bodoh akan sesat.
(9) Orang jujur, hidupnya aman; orang yang menipu akan ketahuan.
(10) Siapa menyembunyikan kebenaran, menimbulkan kesusahan; siapa yang mengeritik dengan terang-terangan, mengusahakan kesejahteraan.
(11) Tutur kata orang baik membuat hidup bahagia, tetapi di balik kata-kata orang jahat tersembunyi hati yang keji.
(12) Kebencian menimbulkan pertengkaran; cinta kasih mengampuni semua kesalahan.
(13) Orang yang pikirannya tajam mengucapkan kata-kata bijaksana; orang bodoh perlu didera.
(14) Orang bijaksana menghimpun pengetahuan; jika orang bodoh berbicara, ia memancing kecelakaan.
(15) Kekayaan melindungi si kaya, kemelaratan menghancurkan orang miskin.
(16) Kalau berbuat baik, upahnya ialah hidup bahagia; kalau berbuat dosa, akibatnya lebih banyak dosa.
(17) Siapa mengindahkan teguran akan hidup sejahtera, siapa enggan mengakui kesalahan berada dalam bahaya.
(18) Orang yang menyembunyikan kebencian adalah penipu. Orang yang menyebarkan fitnah adalah dungu.
(19) Makin banyak bicara, makin banyak kemungkinan berdosa; orang yang dapat mengendalikan lidahnya adalah bijaksana.
(20) Perkataan orang yang baik bagaikan perak asli; buah pikiran orang yang jahat tidak berarti.
(21) Perkataan orang yang baik, merupakan berkat bagi banyak orang; kebodohan orang bodoh membunuh dirinya sendiri.
(22) Karena berkat TUHAN sajalah orang menjadi kaya; kerja keras tak dapat menambah harta.
(23) Orang bodoh senang berbuat salah; orang bijaksana gemar mencari hikmat.
(24) Orang tulus mendapat apa yang diinginkannya; orang jahat mendapat apa yang paling ditakutinya.
(25) Jika topan melanda, lenyaplah orang jahat; tetapi orang jujur tetap teguh selamanya.
(26) Jangan menyuruh orang malas, ia hanya menjengkelkan saja, seperti cuka melinukan gigi atau asap memedihkan mata.
(27) Hormatilah TUHAN, maka engkau akan hidup lama; orang jahat mati sebelum waktunya.
(28) Harapan orang baik menjadikan dia bahagia; harapan orang jahat kosong belaka.
(29) TUHAN melindungi orang jujur, tetapi membinasakan orang yang berbuat jahat.
(30) Orang tulus akan hidup aman sejahtera; orang jahat tidak akan tinggal di tanah pusaka.
(31) Orang tulus menuturkan kata-kata bijaksana; orang jahat akan dibungkamkan mulutnya.
(32) Kata-kata orang tulus menyenangkan hati; kata-kata orang jahat selalu menyakiti.
(1) Hikmat telah mendirikan rumah, dan menegakkan ketujuh tiangnya.
(2) Ia telah memotong ternak untuk pesta, mengolah air anggur dan menyediakan hidangan.
(3) Pelayan-pelayan wanita disuruhnya pergi untuk berseru-seru dari tempat-tempat tinggi di kota,
(4) "Siapa tak berpengalaman, silakan ke mari!" Kepada yang tidak berakal budi, hikmat berkata,
(5) "Mari menikmati makananku dan mengecap anggur yang telah kuolah.
(6) Tinggalkanlah kebodohan, supaya engkau hidup bahagia. Turutilah jalan orang arif."
(7) Kalau orang yang tak mau diajar kautunjukkan kesalahannya, ia akan menertawakan engkau. Kalau orang jahat kaumarahi, ia akan mencaci makimu.
(8) Jangan mencela orang yang tak mau diajar, ia akan membencimu. Tetapi kalau orang bijaksana kautunjukkan kesalahannya, ia akan menghargaimu.
(9) Kalau orang bijaksana kaunasihati, ia akan menjadi lebih bijaksana. Dan kalau orang yang taat kepada Allah kauajar, pengetahuannya akan bertambah.
(10) Untuk menjadi bijaksana, pertama-tama orang harus mempunyai rasa hormat dan takut kepada TUHAN. Jika engkau mengenal Yang Mahasuci, engkau akan mendapat pengertian.
(11) Hikmat akan memberikan kepadamu umur panjang.
(12) Apabila hikmat kaumiliki, engkau sendiri yang beruntung. Tetapi jika hikmat kautolak, engkau sendiri pula yang dirugikan.
(13) Kebodohan adalah seperti wanita cerewet yang tidak berpengalaman dan tidak tahu malu.
(14) Tempatnya ialah di pintu rumahnya atau di pintu gerbang kota.
(15) Dari situ ia berseru kepada orang yang lewat. Orang yang tulus hati dibujuknya,
(16) "Mari singgah, hai kamu yang belum berpengalaman!" Dan kepada orang yang tak berakal budi ia berkata,
(17) "Air curian rasanya manis, dan makan sembunyi-sembunyi lebih enak."
(18) Mereka yang menjadi mangsanya tidak tahu bahwa orang yang mengunjungi dia menemui ajalnya di situ; dan mereka yang telah masuk ke dalam rumahnya, sekarang berada di dalam dunia orang mati.

PERIBAHASA TERBAIK PATR8

(1) Dengar! Kebijaksanaan berseru-seru, hikmat mengangkat suara.
(2) Ia berdiri di bukit-bukit di sisi jalan, dan di persimpangan-persimpangan.
(3) Di pintu gerbang, di jalan masuk ke kota, di situlah terdengar suaranya.
(4) "Hai, umat manusia, kepadamu aku berseru; setiap insan di bumi, perhatikanlah himbauanku!
(5) Kamu yang belum berpengalaman, belajarlah mempunyai pikiran yang tajam; kamu yang bebal, belajarlah menjadi insaf.
(6) Perhatikanlah perkataan-perkataanku, karena semuanya tepat dan bermutu.
(7) Yang kukatakan, betul semua, sebab aku benci kepada dusta.
(8) Perkataan-perkataanku jujur semua, tak satu pun yang berbelit atau salah.
(9) Bagi orang cerdas, perkataanku benar, bagi orang yang arif, perkataanku tepat.
(10) Hargailah nasihatku melebihi perak asli, pentingkanlah pengetahuan melebihi emas murni.
(11) Akulah hikmat, lebih berharga dari berlian; tak dapat dibandingkan dengan apa pun yang kauidamkan.
(12) Akulah hikmat; padaku ada pengertian, kebijaksanaan dan pengetahuan.
(13) Menghormati TUHAN berarti membenci kejahatan; aku tidak menyukai kesombongan dan keangkuhan. Aku benci tingkah laku yang jahat dan kata-kata tipu muslihat.
(14) Akulah yang memberi ilham. Dan aku juga yang mewujudkannya. Aku cerdas dan kuat pula.
(15) Raja-raja kubantu menjalankan pemerintahan, para penguasa kutolong menegakkan keadilan.
(16) Karena jasaku, para pembesar dan para bangsawan memerintah dan menjalankan keadilan.
(17) Aku mengasihi mereka yang suka kepadaku; yang mencari aku, akan menemukan aku.
(18) Padaku tersedia kekayaan juga kehormatan dan kemakmuran.
(19) Yang kaudapat dari aku melebihi emas murni; lebih berharga dari perak asli.
(20) Aku mengikuti jalan keadilan, aku melangkah di jalan kejujuran.
(21) Orang yang mengasihi aku, kujadikan kaya; kupenuhi rumahnya dengan harta benda.
(22) Aku diciptakan TUHAN sebagai yang pertama, akulah hasil karya-Nya yang semula pada zaman dahulu kala.
(23) Aku dibentuk sejak permulaan zaman, pada mulanya, sebelum bumi diciptakan.
(24) Aku lahir sebelum tercipta samudra raya, sebelum muncul sumber-sumber air.
(25) Aku lahir sebelum gunung-gunung ditegakkan, sebelum bukit-bukit didirikan,
(26) sebelum TUHAN menciptakan bumi dan padang-padangnya, bahkan sebelum diciptakan-Nya gumpalan tanah yang pertama.
(27) Aku menyaksikan ketika langit dihamparkan, dan cakrawala direntangkan di atas lautan,
(28) ketika TUHAN menempatkan awan di angkasa, dan membuka sumber-sumber samudra,
(29) ketika Ia memerintahkan air laut supaya jangan melewati batas-batasnya. Aku pun turut hadir di sana ketika alas bumi diletakkan-Nya.
(30) Aku berada di samping-Nya sebagai anak kesayangan-Nya, setiap hari akulah kebahagiaan-Nya; selalu aku bermain-main di hadapan-Nya.
(31) Aku bersenang-senang di atas bumi-Nya, dan merasa bahagia di antara manusia.
(32) Karena itu, dengarkanlah aku, hai orang muda! Turutilah petunjukku, maka kau akan bahagia.
(33) Terimalah petuah dan jadilah bijaksana, janganlah engkau meremehkannya.
(34) Bahagialah orang yang mendengarkan aku yang setiap hari duduk menanti di pintu rumahku, dan berjaga-jaga di gerbang kediamanku.
(35) Siapa mendapat aku, memperoleh kehidupan, kepadanya TUHAN berkenan.
(36) Siapa tidak mendapat aku, merugikan diri sendiri; orang yang membenciku, mencintai maut."

PERIBAHASA TERBAIK PART7

(1) Ingatlah perkataan-perkataanku, anakku, dan jangan lupa akan apa yang kuperintahkan kepadamu.
(2) Turutilah nasihat-nasihatku supaya engkau hidup bahagia. Ikutilah ajaran-ajaranku baik-baik seperti engkau menjaga biji matamu sendiri.
(3) Ingatlah selalu akan ajaran-ajaranku itu, dan simpanlah di dalam hati sanubarimu.
(4) Anggaplah hikmat sebagai saudaramu dan pengetahuan sebagai sahabat karibmu.
(5) Hikmat akan menjauhkan engkau dari perempuan nakal, dari wanita yang memikat dengan kata-kata yang manis.
(6) Suatu hari aku memandang dari jendela rumahku.
(7) Lalu kulihat banyak pemuda yang masih hijau; tetapi khusus kuperhatikan seorang yang bodoh di antaranya.
(8) Pada petang hari ketika sudah mulai gelap, pemuda itu berjalan-jalan dekat tikungan di jalan yang menuju tempat tinggal seorang wanita.
(9) (di gabung 7:8)
(10) Wanita itu wanita yang tidak betah tinggal di rumahnya. Sebentar-sebentar ia berada di tepi jalan, kemudian di lapangan, atau berdiri menunggu di persimpangan. Tingkah lakunya berani dan tidak kenal malu. Kulihat ia keluar dengan berpakaian seperti pelacur, dan menemui pemuda itu dengan rencana yang licik.
(11) (di gabung 7:10)
(12) (di gabung 7:10)
(13) Ia merangkul pemuda itu dan menciumnya. Tanpa malu-malu berkatalah ia,
(14) "Hari ini aku harus membayar kaulku, dan untuk itu aku sudah mempersembahkan kurban.
(15) Itu sebabnya aku keluar untuk mencari engkau, supaya engkau makan di rumahku. Sekarang aku menemukan engkau!
(16) Tempat tidurku telah kututupi dengan seperei beraneka warna dari Mesir,
(17) dan sudah kuharumkan dengan wangi-wangian mur, cendana dan kayu manis.
(18) Sekarang, mari kita bercumbu-cumbuan dan menikmati asmara sepanjang malam.
(19) Suamiku tidak ada di rumah, ia sedang mengadakan perjalanan jauh.
(20) Ia membawa banyak uang, dan tak akan pulang dalam dua minggu."
(21) Demikianlah wanita itu merayu pemuda itu dengan bujukan-bujukan yang memikat sehingga tergodalah ia.
(22) Tanpa pikir ia mengikuti wanita itu seperti sapi digiring ke pejagalan dan seperti orang tahanan yang dibawa untuk menerima hukuman yang disediakan bagi orang bodoh;
(23) sebentar lagi anak panah akan menembus hatinya. Seperti burung yang terbang menuju jerat, demikianlah pemuda itu tidak menyadari bahwa nyawanya terancam.
(24) Sebab itu, anak-anak, dengarkanlah aku. Perhatikanlah nasihat-nasihatku.
(25) Jangan biarkan wanita seperti itu memikat hatimu; jangan pergi mencari dia,
(26) sebab ia sudah menghancurkan kehidupan banyak laki-laki. Tidak terhitung banyaknya yang binasa karena dia.
(27) Pergi ke rumahnya berarti mengambil jalan pendek ke arah kematian.

Sabtu, 09 November 2013

PERIBAHASA TERBAIK PART6


 PERIBAHASA TERBAIK PART6

(1) Anakku, barangkali kau pernah berjanji kepada seseorang untuk menanggung utangnya.
(2) Dan boleh jadi kau telah terjerat oleh kata-katamu dan terjebak oleh janjimu sendiri.
(3) Kalau benar begitu, anakku, engkau sudah berada dalam kekuasaan orang itu. Tetapi inilah caranya kau dapat lolos: cepatlah pergi kepada orang itu; mintalah dengan sangat supaya ia mau membebaskan engkau.
(4) Janganlah pergi tidur dahulu, dan jangan beristirahat.
(5) Lepaskanlah dirimu dari perangkap itu seperti burung atau kijang melepaskan diri dari pemburu.
(6) Orang yang malas harus memperhatikan cara hidup semut dan belajar daripadanya.
(7) Semut tidak punya pemimpin, tidak punya penguasa atau pengawas,
(8) tetapi selama musim menuai mereka mengumpulkan bekal untuk musim paceklik.
(9) Sampai kapan si pemalas itu mau tidur? Kapankah ia mau bangun?
(10) Ia duduk berpangku tangan untuk beristirahat, dan ia berkata, "Ah, aku tidur sejenak, aku mengantuk."
(11) Tetapi sementara ia tidur, ia ditimpa kekurangan dan kemiskinan yang datang seperti perampok bersenjata.
(12) Orang jahat dan kurang ajar membohong ke mana-mana.
(13) Ia bermain mata dan membuat isyarat untuk menipu.
(14) Pikirannya yang busuk penuh dengan rencana jahat dan menimbulkan pertengkaran di mana-mana.
(15) Semuanya itu akan menyebabkan kecelakaan menimpa dirinya dengan tiba-tiba, dan ia hancur sama sekali.
(16) Ada tujuh perkara yang dibenci TUHAN dan tak dapat dibiarkan-Nya: Sikap yang sombong, mulut yang berbohong, tangan yang membunuh orang tak bersalah, otak yang merencanakan hal-hal jahat, kaki yang bergegas menuju kejahatan, saksi yang terus-terusan berdusta, dan orang yang menimbulkan permusuhan di antara teman.
(17) (di gabung 6:16)
(18) (di gabung 6:16)
(19) (di gabung 6:16)
(20) Anakku, lakukanlah apa yang diperintahkan ayahmu, dan jangan lupa akan nasihat-nasihat ibumu.
(21) Ingatlah selalu kata-kata mereka dan simpanlah itu di dalam hatimu.
(22) Ajaran-ajaran mereka akan membimbing engkau dalam perjalanan, menjaga engkau pada waktu malam, dan memberi petunjuk kepadamu pada waktu engkau bangun.
(23) Petunjuk-petunjuk orang tuamu bagaikan lampu yang terang; teguran mereka menunjukkan kepadamu cara hidup yang baik.
(24) Dengan demikian engkau dijauhkan dari perempuan-perempuan nakal, dan dari rayuan-rayuan berbisa istri orang lain.
(25) Janganlah engkau tergoda oleh kecantikan mereka, jangan terpikat oleh mata mereka yang merayu.
(26) Pelacur dapat disewa seharga makanan sepiring, tetapi berzinah dengan istri orang lain harus dibayar dengan nyawa.
(27) Dapatkah orang memangku api tanpa terbakar bajunya?
(28) Dapatkah orang menginjak bara api tanpa terbakar kakinya?
(29) Itu sama bahayanya dengan menggauli istri orang lain. Siapa melakukannya tak akan luput dari hukuman.
(30) Kalau orang mencuri makanan, sekalipun karena lapar, ia akan dihina.
(31) Dan jika ia tertangkap ia harus membayar kembali tujuh kali lipat; untuk itu ia harus kehilangan semua harta miliknya.
(32) Tetapi bagaimanakah dengan orang laki-laki yang berzinah? Ia merusak dirinya sendiri! Bodoh sekali dia!
(33) Ia akan disiksa dan dicemooh. Namanya akan menjadi cemar untuk selama-lamanya.
(34) Sebab, dengan perbuatannya itu suami wanita itu menjadi cemburu, sehingga kemarahannya meluap-luap. Dan apabila ia membalas dendam, ia tak akan mempunyai belas kasihan.
(35) Ia tak bisa dibujuk dengan uang; hadiah sebanyak apa pun tak bisa meredakan kemarahannya.

  • Blogroll

  • About

    Share on :